Senin, 03 Desember 2012

Pengertian Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat Berikut Dengan Contohnya


TUGAS 
ILMU ALAMIAH DASAR (SOFTSKILL)
Nama  : Indah Iswahdaniyah
Npm    : 58212356
Kelas   : 1DF01

Pengertian Mitos dan Contohnya
Mitos adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan) dan dianggap benar – benar terjadi oleh empunya cerita atau penganutnya.
Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya. Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari Indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.
Contoh Cerita Mitos
Mitos Gunung Bromo
Di masa kerajaan Majapahit, di sekitar gunung Bromo, tepatnya Gunung Pananjakan bersemayamlah seorang pertapa.Suatu ketika istrinya melahirkan anak pria dinamakan Joko Seger (Joko yang sehat dan kuat).

Di sekitar tempat itu, lahirlah seorang anak perempuan, titisan dewa.Ketika dilahirkan tak menangis (bukannya berarti pertanda bisu lho!), maka dinamakanlah Rara Anteng.Selanjutnya Rara Anteng menjadi gadis yang cantik.Banyak pemuda yang terpikat dengannya.

Salah seorang yang terpikat adalah seorang bajak yang terkenal sakti dan kuat.Kehalusan perasaan Rara Anteng tak mampu menolak lamarannya karena hatinya sudah terpikat oleh Joko Seger.Maka, Rara Anteng mau menimanya asal dibuatkan lautan di tengah-tengah gunung.Ia beranggapan permintaan yang aneh itu tak akan disanggupi.karena mesti diselesaikan dalam waktu semalam, yang diawali ketika matahari terbenam dan selesai ketika matahari terbit.

Pelamar sakti tersebut mengerjakan permintaan Rara Anteng dengan alat sebuah tempurung (batok kelapa) dan pekerjaannya hampir selesai.Kenyataan ini membuat Rara Anteng gelisah dan berupaya menggagalkannya.

Di tengah malam itu ia menumbuk padi. Pelan-pelan gesekan alu membangunkan ayam-ayam.Kokokan ayam pun seolah menyambut fajar teah tiba. Si Bajak mendengar semuanya dan merenungi nasibnya akan kegagalan upayanya. Sebagai ungkapan kekesalannya, ia melemparkan batok kelapa yang digunakan untuk membuat lautan tersebut di samping Gunung Bromo, dan tempat tersebut berubah menjadi Gunung Batok.

Selanjutnya Rara Anteng melanjutkan hubungannya dengan Joko Seger dan berakhir menuju ke pelaminan.Pasangan ini membangun pemukiman di sekitar Gunung Tengger dengan sebutan Purbawasesa Mangkurat Ing Tengger (Penguasa Tengger yang Budiman). Nama Tengger diambil dari suka kata akhir dari nama Rara Anteng dan Joko Seger. Arti Tengger sediri mempunyai arti Tenggering Budi Luhur atau pengenalan moral tinggi, simbol perdamaian abadi.

Masyarakat Tengger hidup makmur dan damai namun penguasanya tidak merasa bahagia karena belum dikarunia anak.Selanjutnya diputuskan untuk menaiki puncak Bromo untuk bersemedi dengan penuh kepecayaan Yang Maha Kuasa agar dikaruniai keturunan.

Ada suara gaib yang menyatakan akan mengabulkan angan-angannya dengan syarat anak yang bungsu kelak mesti dikorbankan ke kawah gunng Bromo. Mereka dikaruniai 25 anak.Pendek kata pasangan ini ingkar janji. Keingkarannya ini membuat Dewa marah dan keadaan menjadi gelap gulita.dan kawah gunung Bromo menyemburkan api.

Anak bungsunya yang bernama Kesuma terjilat api dan masuk kawah Gunung Bromo. Bersama hilangnya Kesuma, terdengarlah suara ghaib, "Saudara-saudarku yang kucintai, aku telah dikorbankan orang tua kita dan Syang Hyang Widi menyelamatkan kalian semua.Hiduplah dengan tentram dan damai.Aku ingtakan kalian setiap bulan Kasada pada hari ke-14 mengadakan sesaji kepada Hyang Widi di kawah Gunung Bromo".Kebiasaan ini diikuti oleh masyarakat Tengger dan setiap tahun diadakan upacara Kasada di Poten lautan pasir dan kawah Gunung Bromo.

Pengertian Legenda dan Contohnya
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history).Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite.

Contoh Cerita Legenda
Batu Menangis
Disebuah bukit yang jauh dari desa, didaerah Kalimantan hiduplah seorang janda miskin dan seorang anak gadisnya.
Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai prilaku yang amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah.Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Selain pemalas, anak gadis itu sikapnya manja sekali.Segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan keadaan ibunya yang miskin, setiap hari harus membanting tulang mencari sesuap nasi.
Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja.Letak pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian sangat dekil.Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka.Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu.Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya.Hal itu membuat orang bertanya-tanya.
Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, "Hai, gadis cantik.Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?"
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
"Bukan," katanya dengan angkuh. "Ia adalah pembantuku !"
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan.Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
"Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?"
"Bukan, bukan," jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya." Ia adalah budakk!"
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu.Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.
Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri. Si ibu berdoa.
"Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini.Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia...."
Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu.Perubahan itu dimulai dari kaki.Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.
" Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu...Ibu...ampunilah anakmu.."Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya.Akan tetapi, semuanya telah terlambat.Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu.Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut " Batu Menangis ".

Pengertiian Cerita Rakyat dan Contohnya
Cerita rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa Indonesia.Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat.Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan terutama cerita rakyat yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral.Banyak yang tidak menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun.Namun sekarang banyak Cerita rakyat yang ditulis dan dipublikasikan sehingga cerita rakyat Indonesia bisa dijaga dan tidak sampai hilang dan punah.

Contoh Cerita Rakyat
Timun Mas
Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani.Mereka tinggal di sebuah desa di dekat hutan.Mereka hidup bahagia.Sayangnya mereka belum saja dikaruniai seorang anak pun.

Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa.Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak.Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun.

“Tanamlah biji ini.Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,” kata Raksasa.“Terima kasih, Raksasa,” kata suami istri itu.“Tapi ada syaratnya.Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa.Suami istri itu sangat merindukan seorang anak.Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju.

Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu.Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin.Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan.

Buah mentimun itu semakin lama semakin besar dan berat.Ketika buah itu masak, mereka memetiknya.Dengan hati-hati mereka memotong buah itu.Betapa terkejutnya mereka, di dalam buah itu mereka menemukan bayi perempuan yang sangat cantik.Suami istri itu sangat bahagia. Mereka memberi nama bayi itu Timun Mas.

Tahun demi tahun berlalu.Timun Mas tumbuh menjadi gadis yang cantik.Kedua orang tuanya sangat bangga padanya.Tapi mereka menjadi sangat takut. Karena pada ulang tahun Timun Mas yang ke-17, sang raksasa datang kembali. Raksasa itu menangih janji untuk mengambil Timun Mas.

Petani itu mencoba tenang.“Tunggulah sebentar.Timun Mas sedang bermain.Istriku akan memanggilnya,” katanya.Petani itu segera menemui anaknya.“Anakkku, ambillah ini,” katanya sambil menyerahkan sebuah kantung kain.“Ini akan menolongmu melawan Raksasa.Sekarang larilah secepat mungkin,” katanya. Maka Timun Mas pun segera melarikan diri.

Suami istri itu sedih atas kepergian Timun Mas.Tapi mereka tidak rela kalau anaknya menjadi santapan Raksasa.Raksasa menunggu cukup lama.Ia menjadi tak sabar. Ia tahu, telah dibohongi suami istri itu. Lalu ia pun menghancurkan pondok petani itu. Lalu ia mengejar Timun Mas ke hutan.

Raksasa segera berlari mengejar Timun Mas.Raksasa semakin dekat.Timun Mas segera mengambil segenggam garam dari kantung kainnya.Lalu garam itu ditaburkan ke arah Raksasa. Tiba-tiba sebuah laut yang luas pun terhampar. Raksasa terpaksa berenang dengan susah payah.

Timun Mas berlari lagi.Tapi kemudian Raksasa hampir berhasil menyusulnya.Timun Mas kembali mengambil benda ajaib dari kantungnya.Ia mengambil segenggam cabai. Cabai itu dilemparnya ke arah raksasa.Seketika pohon dengan ranting dan duri yang tajam memerangkap Raksasa.Raksasa berteriak kesakitan.Sementara Timun Mas berlari menyelamatkan diri.

Tapi Raksasa sungguh kuat.Ia lagi-lagi hampir menangkap Timun Mas. Maka Timun Mas pun mengeluarkan benda ajaib ketiga. Ia menebarkan biji-biji mentimun ajaib. Seketika tumbuhlah kebun mentimun yang sangat luas.Raksasa sangat letih dan kelaparan.Ia pun makan mentimun-mentimun yang segar itu dengan lahap. Karena terlalu banyak makan, Raksasa tertidur.

Timun Mas kembali melarikan diri.Ia berlari sekuat tenaga. Tapi lama kelamaan tenaganya habis.Lebih celaka lagi karena Raksasa terbangun dari tidurnya.Raksasa lagi-lagi hampir menangkapnya.Timun Mas sangat ketakutan.Ia pun melemparkan senjatanya yang terakhir, segenggam terasi udang. Lagi-lagi terjadi keajaiban.Sebuah danau lumpur yang luas terhampar.Raksasa terjerembab ke dalamnya.Tangannya hampir menggapai Timun Mas.Tapi danau lumpur itu menariknya ke dasar.Raksasa panik.Ia tak bisa bernapas, lalu tenggelam.

Timun Mas lega.Ia telah selamat. Timun Mas pun kembali ke rumah orang tuanya. Ayah dan Ibu Timun Mas senang sekali melihat Timun Mas selamat. Mereka menyambutnya. “Terima Kasih, Tuhan. Kau telah menyelamatkan anakku,” kata mereka gembira.

Sejak saat itu Timun Mas dapat hidup tenang bersama orang tuanya.Mereka dapat hidup bahagia tanpa ketakutan lagi.


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar